Hobi baru cari kroto, eh baru tau pas malam kalo nyogrok sore kemaren dapet ratu.
Semoga budidaya ini ndak berhenti di tengah jalan lagi.. karena semangat dari segi mendapatkan ekonomi tidak menggebu-gebu seperti budidaya lain sebelumnya. usaha lain sudah gagal, namun teman berkata "gagal tidak apa-apa, kita dapat pengalaman" itu yang paling berharga.
kita mulai dari kehidupannya.
.
KEHIDUPAN DAN KEBIASAAN KOLONI ANGKRANG (TANPA SIKLUS, MACAM DAN TUGAS KERJA)
.
Koloni Semut Rangrang/angkrang memilih tempat bersarang yang sejuk dan
rindang dengan intensitas cahaya dan sumber makanan yang cukup..
mereka membuat sarang dengan merekatkan beberapa lembar daun dan dengan menarik antar tubuh rangrang.
.
Di beberapa tempat di malang raya (termasuk daerah saya) koloni
rangrang paling suka membuat sarang di pohon nangka, kemudian disusul
pada pohon kemindi, mangga, jambu air, rambutan, bunga kecrutan, dan jika pohon2
lain maka sesuai daerah anda tentunya.
.
Sarang yang berisi
kroto ditandai dengan daun di sarang yang sudah coklat mengering,
biasanya yang daun hijaunya sedikit pertanda sudah full kroto, tapi tak
tentu karena ada juga yang masih sedikit dan banyak kroto jika udah
coklat kering sempurna. Belum tau mengapa terjadi kering daun, asumsinya
para angrang menyerap getah daun untuk senjata pertahanan mereka (zat
asam dalam abdomen).
.
Jika terjadi angin besar dan musibah
terjadi, yakni jatuhnya sarang karena angin atau hujan maka koloni
angrang akan mengusung kroto2 tersebut ke sarang sementara yang rendah
seperti di pohon kopi sebagai P3K (kwkwk) kemudian jika dirasa sudah
aman dan cuaca memungkinkan mereka akan membangun sarang permanen
kembali di pohon lain apabila ada pohon yang dekat, tinggi dan rindang
dirasa cocok untuk ditempati berdasarkan kecocokan suhu dan kelembaban
udara (pindah pohon).
.
Pindah pohon jarang berlaku pada
pemecahan koloni (muar) yang ditandai ditinggalkannya sarang lama, namun
masih satu pohon. Kecuali jika daya jelajah mereka sudah cukup jauh dan
jumlah penduduk padat, mereka akan membunuh beberapa temannya dan ratu
atau mengusirnya sehingga terbentuk koloni baru di pohon lain.
.
Dalam perkiraan saya penglihatan semut angrang tidak sempurna, mereka
merasakan getaran di udara untuk mendeteksi benda terdekat untuk
menjelajah dan akan menyerang dan menggigit jika benda tersebut memiliki
bau binatang dan manusia. (Asam juga) (makannya kalo berburu angrang
mandi dulu pakek sabun dan minyak wangian... wkwkwk.. guyon).
.
Mereka menggigit tapi gigitannya tidak sakit namun berbekas, yang
menjadikan sakit adalah zat asam yang dihasilkan dari bagian belakang
tubuhnya/perut (abdomen). zat asam menyebabkan rasa kulit terbakar dan
ini akan semakin asam berkadar tinggi jika rangrang memangsa berbagai
macam makanannya di alam seperti serangga lain dan sedikit getah pohon.
Itu sebabnya mengapa rangrang yang sudah dikasih minum gula gigitannya
tidak sakit lagi.
.
Makanan koloni rangrang adalah serangga
seperti semut jenis lain, kutu pohon, ulat pohon, capung, cicak,
gangsir, belalang dan serangga serta hewan kecil lain. Beberapa tahun
yang lalu muncul wabah ulat bulu, yang "katanya" disebabkan predator
alami ulat bulu yakni semut angrang mengalami penyusutan populasi karena
gencar perburuan.. weleh.. welehhh..
.
Pada musim penghujan
sumber makanan mereka melimpah, serangga banyak berkembang biak karena
berlimpahnya tanaman yang semi. Mereka juga gemar berburu cacing yang
keluar dari tanah akibat genangan air hujan. Itulah mengapa biasanya
musim penghujan kroto melimpah.
.
Sedikit pengamatan saya tentang kehidupan rangrang, belum tau dan mencoba memahami siklus hidup koloni angrang.
Kepada para master kroto mohon maaf jika
tulisan ini kurang cocok dan beda dngn pengalaman Anda, koreksi dari
Anda saya terima dan saling berbagi saya nantikan.
post terusss
BalasHapuslha iyo to
Hapus