Selasa, 08 September 2015

KROTO MALANG

 Hobi baru cari kroto, eh baru tau pas malam kalo nyogrok sore kemaren dapet ratu.










Semoga budidaya ini ndak berhenti di tengah jalan lagi.. karena semangat dari segi mendapatkan ekonomi tidak menggebu-gebu seperti budidaya lain sebelumnya. usaha lain sudah gagal, namun teman berkata "gagal tidak apa-apa, kita dapat pengalaman" itu yang paling berharga.


kita mulai dari kehidupannya.

.

KEHIDUPAN DAN KEBIASAAN KOLONI ANGKRANG (TANPA SIKLUS, MACAM DAN TUGAS KERJA)

.

Koloni Semut Rangrang/angkrang memilih tempat bersarang yang sejuk dan rindang dengan intensitas cahaya dan sumber makanan yang cukup..

mereka membuat sarang dengan merekatkan beberapa lembar daun dan dengan menarik antar tubuh rangrang.

.

Di beberapa tempat di malang raya (termasuk daerah saya) koloni rangrang paling suka membuat sarang di pohon nangka, kemudian disusul pada pohon kemindi, mangga, jambu air, rambutan, bunga kecrutan, dan jika pohon2 lain maka sesuai daerah anda tentunya.

.

Sarang yang berisi kroto ditandai dengan daun di sarang yang sudah coklat mengering, biasanya yang daun hijaunya sedikit pertanda sudah full kroto, tapi tak tentu karena ada juga yang masih sedikit dan banyak kroto jika udah coklat kering sempurna. Belum tau mengapa terjadi kering daun, asumsinya para angrang menyerap getah daun untuk senjata pertahanan mereka (zat asam dalam abdomen).

.

Jika terjadi angin besar dan musibah terjadi, yakni jatuhnya sarang karena angin atau hujan maka koloni angrang akan mengusung kroto2 tersebut ke sarang sementara yang rendah seperti di pohon kopi sebagai P3K (kwkwk) kemudian jika dirasa sudah aman dan cuaca memungkinkan mereka akan membangun sarang permanen kembali di pohon lain apabila ada pohon yang dekat, tinggi dan rindang dirasa cocok untuk ditempati berdasarkan kecocokan suhu dan kelembaban udara (pindah pohon).

.

Pindah pohon jarang berlaku pada pemecahan koloni (muar) yang ditandai ditinggalkannya sarang lama, namun masih satu pohon. Kecuali jika daya jelajah mereka sudah cukup jauh dan jumlah penduduk padat, mereka akan membunuh beberapa temannya dan ratu atau mengusirnya sehingga terbentuk koloni baru di pohon lain.

.

Dalam perkiraan saya penglihatan semut angrang tidak sempurna, mereka merasakan getaran di udara untuk mendeteksi benda terdekat untuk menjelajah dan akan menyerang dan menggigit jika benda tersebut memiliki bau binatang dan manusia. (Asam juga) (makannya kalo berburu angrang mandi dulu pakek sabun dan minyak wangian... wkwkwk.. guyon).

.

Mereka menggigit tapi gigitannya tidak sakit namun berbekas, yang menjadikan sakit adalah zat asam yang dihasilkan dari bagian belakang tubuhnya/perut (abdomen). zat asam menyebabkan rasa kulit terbakar dan ini akan semakin asam berkadar tinggi jika rangrang memangsa berbagai macam makanannya di alam seperti serangga lain dan sedikit getah pohon. Itu sebabnya mengapa rangrang yang sudah dikasih minum gula gigitannya tidak sakit lagi.

.

Makanan koloni rangrang adalah serangga seperti semut jenis lain, kutu pohon, ulat pohon, capung, cicak, gangsir, belalang dan serangga serta hewan kecil lain. Beberapa tahun yang lalu muncul wabah ulat bulu, yang "katanya" disebabkan predator alami ulat bulu yakni semut angrang mengalami penyusutan populasi karena gencar perburuan.. weleh.. welehhh..

.

Pada musim penghujan sumber makanan mereka melimpah, serangga banyak berkembang biak karena berlimpahnya tanaman yang semi. Mereka juga gemar berburu cacing yang keluar dari tanah akibat genangan air hujan. Itulah mengapa biasanya musim penghujan kroto melimpah.

.

Sedikit pengamatan saya tentang kehidupan rangrang, belum tau dan mencoba memahami siklus hidup koloni angrang.

Kepada para master kroto mohon maaf jika tulisan ini kurang cocok dan beda dngn pengalaman Anda, koreksi dari Anda saya terima dan saling berbagi saya nantikan.


Mari semangat budidaya semut angrang !




2 komentar: